Sunday, September 9, 2018

Ini dia Cara Hemat Membuat Pakan Buatan Buat Makanan Burung Walet

Pada hakikat semua makhluk hidup di muka bumi ini membutuhkan makanan dan minuman untuk kelangsungan kehidupan, begitu halnya dengan Burung Walet. Untuk memperoleh makanan dan minuman burung walet keluar dari sarangnya, menempuh jarak dan waktu untuk mencapai sumber pakan yang menyiapkan makanan dan minuman berlimpah dari alam. Pada saat sekarang ini apalagi menghadapi musim kemarau berkepanjangan, tidak menutup kemungkinan pakan alami yang tersedia di alam terbatas jumlahnya, salah satu cara untuk tetap menjaga koloni walet yang sudah tinggal dan bersarang di dalam rumah gedung walet adalah dengan menyiapkan pakan buatan yang dapat menghasilkan makanan.

Berikut ini tips untuk membuat makanan burung walet dengan biaya hemat :

A. Alat dan bahan yang dibutuhkan

  1. Pur / Pakan ayam  sebanyak 2 Kilo
  2. Susu Kental Manis 1 Kaleng
  3. Air secukupnya
  4. Wadah bisa berupa baskom, atau dengan memanfaatkan kaleng/ember plastik bekas cat yang sudah tidak terpakai


B. Cara Membuat
   
Masukkan Pur/Pakan Ayam yang sudah disediakan ke dalam wadah dengan cara mencampur       dengan air secukupnya (dapat menggunakan air yang sudah dipanasi sampai mendidih). Aduk campuran tersebut seperti membuat adonan kue, jangan lupa tambahkan campuran susu kental manis yang sudah disiapkan sebelumnya.
Setelah tercampur secara merata, diamkan campuran tersebut selama beberapa hari di dalam gedung walet, bila perlu tutup wadah yang sudah berisi campuran adonan tadi, tidak perlu ditutup rapat.
Dalam 3-7 hari maka akan muncul banyak sekali ulat - ulat kecil pada wadah tersebut yang nantinya akan menjadi serangga terbang yang menjadi makanan walet.
Penempatannya boleh di dalam bagian void dan ruang inap. Dengan adanya pakan yang tersedia di gedung walet, Insya Allah akan menambah koloni walet pada gedung walet tersebut.

Demikian tips hemat singkat yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat !! Salam Sukses buat kita semua.

   

Thursday, March 1, 2018

Reproduksi Burung Walet

        Musim kawin burung walet terjadi disaat musim hujan tiba dikarenakan ketersediaan pakan walet yaitu serangga sangat banyak dan berlimpah sehingga anak burung walet akan terjamin   kelangsungan   hidupnya.   Walaupun koloni burung walet tinggal di rumah burung walet tetapi burung walet tidak akan melangsungkan perkawinan dengan saudaranya sendiri, karena kalau hal tersebut terjadi maka kualitas  anakan  tidak  bagus bahkan  terjadi cacat.  Dengan  demikian  maka  burung  walet akan mencari pasangannya dari rumah burung walet yang lain atau yang tidak satu turunan dengannya.

     Walet berkembang biak sepanjang tahun. Musim berbiak ditandai dengan banyaknya kawanan walet yang saling berkejaran dan mengeluarkan nyanyian untuk menarik hati lawan jenisnya. Namun walet memilih musim kawin dan berkembang biak menjelang musim hujan. Hal ini disebabkan populasi serangga sebagai sumber makanan walet sangat melimpah pada musim ini. Kebanyakan walet berkembang biak dua kali dalam setahun, yakni pada musim kemarau dan musim hujan.
Proses perkawinan biasanya berlangsung pada malam hari ketika walet telah kembali ke dalam gua atau rumah burung walet. Namun, ada kalanya walet melakukan perkawinan di udara. Setelah 5-8 hari masa perkawinan, walet betina akan bertelur. Dalam satu kali masa bertelur, walet mampu menghasilkan dua butir telur.  Interval  keluarnya   telur pertama   dan kedua  berselang  2-3  hari.  Selanjutnya,  telur- telur  ini  akan  dierami selama  1  5-1  7  hari. Setelah menetas, anak walet akan diasuh induknya sekitar 40 hari hingga siap terbang. Selanjutnya, anak walet mencari serangga makanannya bersama-sama dengan induk dan koloninya.


1).  Perkawinan di udara
      
Pada  saat  masa  perkawinan  tiba  burung walet   biasa   melakukan   perkawinan   di atas udara. Salah satu dari sepasang burung ini terbang di depan lawan jenisnya dan tiba-tiba menahan sayapnya membentuk sudut besar horizontal atau bahkan vertical. Burung ini akan meluncur  turun  ke  depan  sedangkan  burung yang dibelakang mengejarnya. Kemudian sepasang   burung   ini   akan   terbang   normal dengan posisi terbang  pejantan  di  atas  dan betina terbang agak dibawah. Kemudian burung jantan langsung hinggap di punggung burung walet betina tersebut dan sepasang burung ini pun terbang meluncur turun dengan sudut kecil. Burung betina merentangkan sayapnya secara horizontal dan burung jantan merentangkan sayapnya secara vertical membentuk sudut. Sepasang   burung   ini   akan   membentangkan sayap dan ekornya selama terjadi perkawianan. Jika ketinggian   terbang   rendah   salah   satu burung ini akan sedikit mengepakan sayapnya setelah beberapa detik mereka kembali berpisah.


Habitat Burung Walet

     Burung walet mula-mula membuat sarangnya di atap gua, sehingga untuk mengambil sarang burung walet sangatlah sulit dan berbahaya. Untuk mengambil sarang burung walet di gua orang-orang  harus  naik  tangga  bambu  yang sangat tinggi dakurang stabil (Hadi Iswanto,2002). Di samping itu, sarang burung walet yang dari gua adalah sumber daya jadi siapapun bisa menghasilkan. Tetapi dengan budidaya sarang burung walet di dalam gedung tersebut bisa menghasilkan semua sarangnya dengan sendirinya (A.L. Rahman dan M.T. Nixon, 2007)

Menurut William (2011) sarang walet dihasilkan oleh liur burung walet yang memiliki habitat dan tempat hidup asli di gua dalam hutan dan gua- gua yang berada dipinggir-pinggir laut. Sarang walet dihasilkan juga oleh burung walet yang sering menempati rumah-rumah tua dan bertempat tinggal di bawah jembatan. Sarang walet gua dalam satu tahun bisa dipanen hingga tiga kali jenis-jenis burung walet dialam antara lain: Collocaliamarginata, Collocalia esculenta, Collocalia brevirostis, Collocalia vanikorensis, Collocalia fuciphaga, Collocalia troglodytes, Collocaliamaxima dan lain-lain. Sarang burung walet yang paling sering diperdagangkan adalah Collocalia fuciphaga (dibudidayakan sebagai burung walet), Collocalia esculenta (dibudidayakan sebagai burung seriti), Collocalia maxima (walet gua hitam).

        Ada beberapa faktor yang sangat penting untuk budidaya sarang burung walet, yaitu: lokasi, iklim, kondisi lingkungan, bentuk bangunan, faktor makanan serta teknik memancing walet. Semua faktor ini sangat penting untuk keberhasilan budidaya sarang burung walet. Di samping itu, gedung burung walet harus seperti gua liar karena itulah habitat asli burung walet.


Sunday, February 18, 2018

Cara Mengatur Suhu dan Kelembaban Dalam Rumah/Gedung Burung Walet (RBW)

Suhu dan Kelembaban Rumah/Gedung Burung Walet - Untuk membuat burung walet senang di dalam gedung walet baru perlu diusahakan pengaturan suhu dan kelembaban yang mirip dengan habitat alamiah burung walet. Umumnya suhu gua alami berkisar antara 24 - 26 derajat celcius dan kelembaban antara 80 - 90 %. Agar suhu dan kelembaban dalam bangunan bisa menyerupai habitat alami burung walet, maka diperlukan perhitungan yang cermat mengenai bahan material gedung, ketinggian dan konstruksinya. Olehnya itu sebaiknya mempertimbangkan terlebih dahulu bahan dan konstruksi bangunan sebelum mendirikan Rumah Burung Walet (RBW) agar ideal. Dengan demikian suhu dan kelembaban di dalam gedung tidak akan terpengaruh oleh suhu dan kelembaban diluar gedung.

Kelembaban suhu dalam gedung walet dapat dikontrol dengan alat yang disebut  hygrothermometer (alat pengukur suhu ruangan). Alat ini banyak dijual pada toko - toko peralatan elektronik dan toko - toko yang khusus menjual perlengkapan gedung walet. Apabila keadaan udara dalam ruangan tersebut tidak sesuai dengan mikro habitat walet, maka dapat diusahakan penanganannya. Alat ini dapat ditempatkan pada bagian yang paling mudah terpengaruh oleh keadaan udara di luar gedung, yaitu di bagian yang paling dekat dengan lubang keluar masuk burung.

Usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk mencapai kondisi suhu dan kelembaban yang ideal adalah sebagai berikut :

1. Membuat Saluran atau Genangan Air
          Pembuatan aliran atau kolam dalam gedung walet difungsikan agar air dari saluran dan kolam tersebut akan menguap untuk memenuhi target kelembaban udara dalam gedung. Pembuatan genangan air bisa dengan cara membuat kolam permanen dengan semen, atau membuat kolam dengan bak air. Agar proses penguapan dapat berlangsung dengan baik dan mirip pada suasana di gua, beri pasir dan batu-batu kali dalam genangan air tersebut. Selain pasir dan batu kali, bata merah yang diletakan pada kolam-kolam juga dianggap mampu menurunkan suhu dan meningkatkan kelembaban.

Sunday, February 4, 2018

Cara Jitu Mencegah Hama Pengganggu Burung Walet

Hama yang hinggap dan menyerang rumah walet pastinya akan mengganggu dan menghambat produktivitas burung walet. Bahkan bisa membuat walet tidak betah dan akhirnya pindah ketempat atau gerung walet lain. Nah berikut ini kami informasikan mengenai jenis hama apa saja yang mengganggu walet dan cara mengatasinya :

1. Semut
   
Tidak semua jenis semut menjadi hama bagi walet, semut yang sering mengganggu adalah semut api. Semut ini menyerang walet dengan cara mengganggu burung walet yang sedang bertelur dan memakan anak walet.

Cara mencegahnya :
Memberi umpan supaya semut mengerumuninya, setelah itu siram menggunakan air panas. (catatan : tidak disarankan untuk yang beragama Islam). Atau dengan menyemprotkan Insektisida pada gedung walet.


2. Tokek dan Cicak

Cara cicak dan tokek menyerang walet yaitu dengan memakan telur dan sarangnya. Jenis hama ini juga akan memakan anak burung walet, terutama tokek. Kotorannya dapat membuat rumah atau ruangan walet menjadi kotor. Kotoran tersebut membuat rumah walet menjadi tercemar sehingga walet tidak betah dalam rumahnya.

Saat tokek memakan telur, ia akan memuntahkan kembali kulitnya ke lantai yang membuat rumah walet menjadi kotor. Kotoran tersebut dapat merubah suhu ruangan sehingga ketenangan burung terganggu.

Cara mengatasinya :
Membuat saluran air disekitar pagar, selain itu tembok luar dicar dan permukaan licin. Lubang ventilasi yang tidak digunakan di rumah walet sebaiknya ditutup saja. Selain itu tokek tidak bisa masuk dengan cara membuat ranjau dan penangkal anti tokek. Bisa berupa seng bergerigi dan tajam, kemudian dipasang disekeliling pintu masuk khususnya sebelah luar.

3. Tikus

Merupakan hama yang memakan telur, sarang, anak dan induk walet. Hewan ini predator yang dapat membuat walet trauma, sehingga walet tidak mau menempati dan pulang ke rumahnya.

Selain itu suara tikus dapat mengganggu ketenangan walet. Kotoran serta kencing tikus juga mengakibatkan suhu dalam ruangan menjadi tidak nyaman.

Cara mencegahnya :
memberi racun tikus, menutup semua lubang kecil, menempelkan seng di lantai dan dibuat dinding menjadi licin supaya tikus tidak bisa memanjat. Adapun cara yang paling efektif yaitu dengan membuat parit yang mengelilingi rumah walet.

4. Kecoa
Kecoa adalah hama yang dapat membuat sarang walet kecil dan cacat. Untuk mencegahnya dapat menyemprotkan Insektisida, menjaga kebersihan, dan membuang barang - barang yang tidak dibutuhkan di dalam rumah walet supaya tidak menjadi tempat persembuyian kecoa.

5. Burung Hantu
Merupakan predator paling ganas. karena dapat merusak semua koloni walet yang berada dalam rumah walet. Apabila burung hantu sudah masuk, dapat dipastikan rumah walet tersebut akan kosong. Burung hantu akan memakan habis walet dengan berbagai cara seperti menghadang walet yang akan masuk, menyergap atau langsung masuk ke rumah walet.

Untuk mencegahnya, bisa dengan memasang lampu dengan kekuatan 10 Watt dan posisi lampu sekitar 50 cm dari bibir Lubang Masuk Burung (LMB). Nyalakan setelah malam dan matikan saat jam 5 pagi.
Bisa juga dengan memasangi tirai pada LMB, yang tertutup setelah malam dan terbuka setelah dini hari.
Dapat pula mengusirnya dengan memasang lem tikus pada tempat yang dihinggapi. Atau dengan cara memasang kaca pada LMB dengan ukuran tertentu supaya burung walet tidak dapat hinggap dan bertengger karena licin.


Harga Sarang Burung Walet Bisa Mahal

Banyak orang yang terpikat mengelola Rumah Burung Walet, ya tentu tergiur dengan prospek harga dari sarang burung walet. Tahukah anda mengapa harga sarang burung walet mahal ? Berikut ini salah satu video dokumenter yang kami dapat dari sumber youtube, semoga bisa menambah pengetahuan kita. Salam SUKSES PEWALET TANAH AIR !!


Tuesday, January 16, 2018

Tweeter Rumah Burung Walet

Salah satu faktor pendukung keberhasilan gedung walet salah satunya ditentukan oleh tweeter yang dipakai dalam gedung walet, berikut beberapa contoh tweeter yang familiar di Indonesia

Tweeter Panggil









Ini dia Cara Hemat Membuat Pakan Buatan Buat Makanan Burung Walet

Pada hakikat semua makhluk hidup di muka bumi ini membutuhkan makanan dan minuman untuk kelangsungan kehidupan, begitu halnya dengan Burung ...