Burung walet mula-mula membuat sarangnya di
atap gua, sehingga untuk mengambil sarang
burung
walet sangatlah
sulit
dan
berbahaya.
Untuk mengambil sarang burung walet di gua orang-orang harus
naik tangga bambu
yang sangat tinggi dan kurang stabil (Hadi Iswanto,2002). Di samping itu, sarang burung walet yang dari gua adalah sumber daya jadi siapapun
bisa menghasilkan. Tetapi dengan budidaya
sarang
burung
walet di dalam
gedung tersebut bisa menghasilkan semua sarangnya dengan sendirinya (A.L. Rahman dan M.T. Nixon, 2007)
Menurut William (2011) sarang walet dihasilkan oleh liur burung walet yang memiliki habitat dan
tempat hidup asli di
gua dalam hutan dan gua-
gua yang berada dipinggir-pinggir laut. Sarang walet dihasilkan juga oleh burung walet yang
sering menempati rumah-rumah tua dan bertempat tinggal di bawah jembatan. Sarang walet gua dalam satu tahun bisa dipanen hingga tiga kali jenis-jenis burung walet dialam
antara lain: Collocaliamarginata, Collocalia esculenta,
Collocalia brevirostis,
Collocalia vanikorensis, Collocalia
fuciphaga, Collocalia
troglodytes, Collocaliamaxima dan lain-lain. Sarang burung walet yang paling sering diperdagangkan
adalah Collocalia
fuciphaga (dibudidayakan sebagai
burung walet),
Collocalia esculenta
(dibudidayakan sebagai burung seriti), Collocalia maxima (walet gua hitam).
Ada beberapa faktor yang sangat penting untuk budidaya sarang burung walet, yaitu: lokasi, iklim, kondisi lingkungan, bentuk bangunan, faktor makanan serta teknik memancing walet.
Semua faktor ini sangat penting untuk
keberhasilan budidaya sarang burung walet. Di
samping itu, gedung burung walet harus seperti
gua liar karena itulah habitat asli burung walet.
Menurut Arif
Budiman.,
dkk
(2008) menyebutkan bahwa habitat walet biasa ditemukan
pada tempat:
- Dataran rendah dengan ketinggian maksimum 1000 m dpl. Pada umumnya, walet tidak mau menempati rumah atau gedung di atas ketinggian 1000 m dpl. Tempat yang paling ideal adalah dataran rendah dengan ketinggian di bawah 1000 dpl dengan suhu rata-rata 26ºC.
- Daerah yang jauh dari jangkauan pengaruh kemajuan teknologi danperkembangan masyarakat. Pada umumnya, perkembangan tersebut dapat berdampak bagi kehidupan sriti maupun walet, misalnya kebisingan suara mesin, suara mesin, suara mobil, dan alat-alat pabrik, serta pemakaian insektisida dan sampah beracun dari pabrik yang banyak mematikan serangga, oleh karena itu daerah yang relatif murni dan alami paling tepat untuk tempat tinggal walet.
- Daerah yang jauh dari gangguan burung- burung buas pemakan daging karena burung tersebut sering membunuh burung-burung yang masih lemah sebagai makanannya. Jenis burung buas antara lain burung elang, alap-alap, dan burung rajawali.
- Persawahan, padang rumput, hutan-hutan terbuka, pantai, danau, sungai, rawa-rawa merupakan daerah yang paling tepat untuk berburu makanan bagi walet.
- Suatu lokasi yang di sekitarnya banyak sriti. Hal itu menandakan bahwa daerah itu cocok dipakai untuk mengembangkan walet.
- Suatu lokasi yang di sekitanya terdapat bangunan rumah sriti dan gedung. Lokasi tersebut merupakan sentra sriti atau sentra walet. Hal itu menandakan daerah tesebut cocok untuk mengembangkan kedua jenis burung tersebut.
No comments:
Post a Comment