Thursday, March 1, 2018

Reproduksi Burung Walet

        Musim kawin burung walet terjadi disaat musim hujan tiba dikarenakan ketersediaan pakan walet yaitu serangga sangat banyak dan berlimpah sehingga anak burung walet akan terjamin   kelangsungan   hidupnya.   Walaupun koloni burung walet tinggal di rumah burung walet tetapi burung walet tidak akan melangsungkan perkawinan dengan saudaranya sendiri, karena kalau hal tersebut terjadi maka kualitas  anakan  tidak  bagus bahkan  terjadi cacat.  Dengan  demikian  maka  burung  walet akan mencari pasangannya dari rumah burung walet yang lain atau yang tidak satu turunan dengannya.

     Walet berkembang biak sepanjang tahun. Musim berbiak ditandai dengan banyaknya kawanan walet yang saling berkejaran dan mengeluarkan nyanyian untuk menarik hati lawan jenisnya. Namun walet memilih musim kawin dan berkembang biak menjelang musim hujan. Hal ini disebabkan populasi serangga sebagai sumber makanan walet sangat melimpah pada musim ini. Kebanyakan walet berkembang biak dua kali dalam setahun, yakni pada musim kemarau dan musim hujan.
Proses perkawinan biasanya berlangsung pada malam hari ketika walet telah kembali ke dalam gua atau rumah burung walet. Namun, ada kalanya walet melakukan perkawinan di udara. Setelah 5-8 hari masa perkawinan, walet betina akan bertelur. Dalam satu kali masa bertelur, walet mampu menghasilkan dua butir telur.  Interval  keluarnya   telur pertama   dan kedua  berselang  2-3  hari.  Selanjutnya,  telur- telur  ini  akan  dierami selama  1  5-1  7  hari. Setelah menetas, anak walet akan diasuh induknya sekitar 40 hari hingga siap terbang. Selanjutnya, anak walet mencari serangga makanannya bersama-sama dengan induk dan koloninya.


1).  Perkawinan di udara
      
Pada  saat  masa  perkawinan  tiba  burung walet   biasa   melakukan   perkawinan   di atas udara. Salah satu dari sepasang burung ini terbang di depan lawan jenisnya dan tiba-tiba menahan sayapnya membentuk sudut besar horizontal atau bahkan vertical. Burung ini akan meluncur  turun  ke  depan  sedangkan  burung yang dibelakang mengejarnya. Kemudian sepasang   burung   ini   akan   terbang   normal dengan posisi terbang  pejantan  di  atas  dan betina terbang agak dibawah. Kemudian burung jantan langsung hinggap di punggung burung walet betina tersebut dan sepasang burung ini pun terbang meluncur turun dengan sudut kecil. Burung betina merentangkan sayapnya secara horizontal dan burung jantan merentangkan sayapnya secara vertical membentuk sudut. Sepasang   burung   ini   akan   membentangkan sayap dan ekornya selama terjadi perkawianan. Jika ketinggian   terbang   rendah   salah   satu burung ini akan sedikit mengepakan sayapnya setelah beberapa detik mereka kembali berpisah.


Habitat Burung Walet

     Burung walet mula-mula membuat sarangnya di atap gua, sehingga untuk mengambil sarang burung walet sangatlah sulit dan berbahaya. Untuk mengambil sarang burung walet di gua orang-orang  harus  naik  tangga  bambu  yang sangat tinggi dakurang stabil (Hadi Iswanto,2002). Di samping itu, sarang burung walet yang dari gua adalah sumber daya jadi siapapun bisa menghasilkan. Tetapi dengan budidaya sarang burung walet di dalam gedung tersebut bisa menghasilkan semua sarangnya dengan sendirinya (A.L. Rahman dan M.T. Nixon, 2007)

Menurut William (2011) sarang walet dihasilkan oleh liur burung walet yang memiliki habitat dan tempat hidup asli di gua dalam hutan dan gua- gua yang berada dipinggir-pinggir laut. Sarang walet dihasilkan juga oleh burung walet yang sering menempati rumah-rumah tua dan bertempat tinggal di bawah jembatan. Sarang walet gua dalam satu tahun bisa dipanen hingga tiga kali jenis-jenis burung walet dialam antara lain: Collocaliamarginata, Collocalia esculenta, Collocalia brevirostis, Collocalia vanikorensis, Collocalia fuciphaga, Collocalia troglodytes, Collocaliamaxima dan lain-lain. Sarang burung walet yang paling sering diperdagangkan adalah Collocalia fuciphaga (dibudidayakan sebagai burung walet), Collocalia esculenta (dibudidayakan sebagai burung seriti), Collocalia maxima (walet gua hitam).

        Ada beberapa faktor yang sangat penting untuk budidaya sarang burung walet, yaitu: lokasi, iklim, kondisi lingkungan, bentuk bangunan, faktor makanan serta teknik memancing walet. Semua faktor ini sangat penting untuk keberhasilan budidaya sarang burung walet. Di samping itu, gedung burung walet harus seperti gua liar karena itulah habitat asli burung walet.


Ini dia Cara Hemat Membuat Pakan Buatan Buat Makanan Burung Walet

Pada hakikat semua makhluk hidup di muka bumi ini membutuhkan makanan dan minuman untuk kelangsungan kehidupan, begitu halnya dengan Burung ...